Bola.com, Jakarta - Portugal menghadapi tim yang sedang on fire, Spanyol dalam rasa kepercayaan diri tinggi pada final UEFA Nations League hari Senin (08/06/2025) dini hari WIB.
Rasa kepercayaan diri tinggi itu terlihat kelas dari komentar kapten tim Portugal, Cristiano Ronaldo. Menurutnya mungkin saat tim, Spanyol merupakan tim nasional terkuat di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Namun mengingat sukses Portugal mengalahkan Jerman dengan skor 2-1 di semifinal UEFA Nations League, membuat CR7-panggilannya begitu pede saat bersua Spanyol.
"Kami semua merasa optimistis, percaya diri, akan menghadapi tim yang luar biasa, mungkin yang terbaik di dunia, tapi kami percaya diri setelah apa yang kami lakukan di pertandingan terakhir," ungkap Cristiano Ronaldo.
"Saya harap kami bisa tampil maksimal dan memenangkannya. Kami tenang dan yakin segalanya akan berjalan baik untuk kami," tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cetak Gol Kemenangan Portugal
Cristiano Ronaldo sendiri mencetak gol kemenangan Portugal saat melawan Jerman. Namun pemain Al Nassr itu mengakui Spanyol adalah lawan kuat.
"Kami sudah lama tidak mengalahkan Jerman, tapi lembaran baru telah dibuka. Kami tahu ini akan sangat sulit, tapi itulah sifat final," tutur Cristiano Ronaldo.
"Spanyol sangat percaya diri, belum kalah dalam 24 pertandingan kompetitif tapi kami juga punya senjata sendiri. Kami yakin semuanya akan berjalan baik untuk kami," lanjutnya.
Advertisement
Spanyol Diperkuat Banyak Pemain Muda
Sementara itu, pelatih Portugal Roberto Martinez sudah punya strategi untuk meredam Spanyol yang banyak diperkuat pemain muda berkualitas seperti Lamine Yamal dan Pedri.
"Ketika Anda bermain melawan Spanyol, Anda harus mengontrol cara mereka menguasai bola, cara mereka mengontrol permainan dengan penguasaan bola, cara mereka membuat Anda keluar dari posisi," kata Martinez.
"Mereka melakukan itu, karena itu sudah menjadi DNA mereka. Begitulah cara para pemain berkembang di tahun-tahun awal," tambahnya.
Sumber: UEFA