Bola.com, Jakarta - Dua menit jelang waktu normal, hampir seluruh mata di Allianz Arena, dini hari tadi WIB, melihat ke tengah lapangan. Di sana, ada sosok yang tak asing lagi; Cristiano Ronaldo. Kali ini, bukan karena aksi olah bola sang legenda hidup, melainkan CR7 yang mendadak terduduk.
Dua tangan Ronaldo merenggang ke belakang, menyangga tubuhnya yang terlihat sudah lelah karena bermain 88 menit. Sementara itu, kakinya 'selonjor', yang diikuti wajah Ronaldo yang menyeringai. Wasit mendekat, dan mengonfirmasi kalau penggawa Al Nassr tersebut cedera.
Baca Juga
Advertisement
Hamstring CR7 bermasalah, yang membuatnya harus keluar lapangan, dan meninggalkan palagan final UEFA Nations League antara Portugal Vs Spanyol. Sang pengganti adalah bomber yang baru saja jawara Liga Champions, Goncalo Ramos.
Pada laga final UEFA Nations League 2025 tersebut, Portugal menjadi jawara setelah menekuk Spanyol melalui adu penalti. Dalam waktu normal, plus perpanjangan waktu, dua tim berbagi skor 2-2. Dua gol Portugal lahir via aksi Nuno Mendes pada menit ke-26 dan Cristiano Ronaldo (61'). Martin Zubimendi (21') dan Mikel Oyarzabal (45') menjadi pencetak gol bagi Spanyol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Juara Berkat Adu Penalti
Spanyol menjadi juara setelah Ruben Neves menyelesaikan tugasnya sebagai algojo, sehingga membuat negaranya unggul 5-3. Satu-satunya pemain Spanyol yang gagal adalah Alvaro Morata, tendangannya berhasil diblok kiper Diogo Costa.
Kembali ke urusan Cristiano Ronaldo, ada catatan unik dari sang legenda setiap kali menjadi jawara bersama Timnas Portugal. Ia mengalami cedera di dua laga final, yaitu Euro 2016 dan UEFA Nations League 2025.
Meski demikian, Portugal berhasil menjadi juara di kedua turnamen tersebut. Ibarat judul yang termehek-mehek, apa yang terjadi dengan Ronaldo seolah buah dari 'Sengsara Membawa Nikmat', yakni menjadi juara meski tak bisa bermain penuh.
Pada final Euro 2016 melawan Prancis, Ronaldo mengalami cedera pada menit ke-25. Ia diganti Ricardo Quaresma. Banyak yang menyayangkan kejadian tersebut. Namun, Portugal mampu menunjukkan mental luara biasa. Mereka berhasil mengalahkan Prancis 1-0 melalui babak perpanjangan waktu.
Gol tunggal Eder pada menit ke-109 memastikan Portugal meraih gelar Piala Eropa untuk kali pertama bagi mereka. Momen ini menjadi sejarah besar bagi sepak bola Portugal. Ronaldo, meski cedera, tetap menjadi bagian penting dari kesuksesan tim.
Advertisement
Momen yang Luar Biasa
Kisah serupa terulang di UEFA Nations League 2025. Ronaldo mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-61.
Dua momen cedera di final yang berujung gelar juara ini menjadi catatan unik dalam karier Ronaldo. Ia membuktikan, semangat juang dan kontribusi seorang pemain tidak hanya diukur dari penampilannya di lapangan. Kehadirannya di ruang ganti dan dukungan moralnya tetap krusial.
Gelar UEFA Nations League 2025 juga menandai Portugal sebagai tim pertama yang memenangkan kompetisi ini sebanyak dua kali. Ronaldo terlihat sangat emosional setelah ditarik keluar lapangan. Ia hampir menangis, namun tetap merayakan kemenangan timnya dengan penuh suka cita.
Satu-satunya gelar internasional Ronaldo bersama Portugal yang diraih tanpa cedera adalah UEFA Nations League 2018/2019. Format kompetisi saat itu menggunakan sistem grup tanpa laga final. Juara ditentukan berdasarkan akumulasi poin.
"Saya sangat bahagia. Menang bersama Portugal sangat spesial. Saya memiliki banyak gelar, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada kemenangan yang diraih untuk Portugal," ujar Ronaldo.
Julukan Masa Kecil yang Bikin Kaget
Selain kisah cedera di final, Ronaldo juga dikenal dengan berbagai cerita unik lainnya sepanjang kariernya. Satu di antarnaya adalah julukan "Si Cengeng" pada masa mudanya. Panggilan ini muncul karena sering marah ketika tidak diberi umpan oleh rekan-rekannya.
Ronaldo juga memiliki harapan sederhana di masa kecilnya, yaitu mendapatkan makanan gratis di sebuah restoran cepat saji ternama. Kisah-kisah ini menunjukkan sisi lain dari seorang megabintang sepak bola yang penuh dengan ambisi dan kerja keras.
Emosi telah mendorong Cristiano Ronaldo meraih kehebatan dalam sejarah sepak bola. Pasang surut karier sang pemenang Ballon d'Or ini diceritakan melalui montase momen emosional Ronaldo.
CR7 menangis tersedu-sedu setelah mengalami cedera di final Euro 2016. Ia sangat sedih karena tidak dapat membantu Portugal dalam pertandingan terbesar dalam karir internasionalnya. Dia terlihat kembali menangis, tetapi dengan air mata kebahagiaan ketika negaranya mengalahkan Prancis.
Sumber : Metro
Advertisement