Sukses


Kapan Terakhir MU Absen dari Eropa? Musim Ini Mereka Kembali Terpental

MU terpeleset keluar dari panggung Eropa usai tumbang di final Liga Europa di Bilbao.

Bola.com, Jakarta - Musim mengecewakan Manchester United (MU) berakhir tanpa pelipur lara. Harapan terakhir untuk meraih trofi sekaligus tiket ke kompetisi Eropa kandas di Bilbao, ketika mereka takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa, Kamis dini hari WIB (22-5-2025).

Gol 'semrawut' Brennan Johnson pada babak pertama sudah cukup untuk mengunci kemenangan Spurs, dan menenggelamkan peluang Setan Merah mengakhiri musim dengan catatan positif.

Musim 2024/25 menjadi masa penuh derita bagi MU—didera cedera panjang dan sulit beradaptasi dengan tuntutan taktik dari pelatih baru Ruben Amorim, yang mengambil alih kursi pelatih dari Erik ten Hag pada November 2024.

Jelang pekan terakhir Premier League, Setan Merah terdampar di peringkat ke-16 dan tak punya lagi peluang untuk menembus kompetisi Eropa musim depan, termasuk Conference League, Liga Europa, apalagi Liga Champions.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kapan Terakhir MU Absen dari Kompetisi Eropa?

Sejak era kepelatihan Sir Alex Ferguson dimulai pada 1986, MU hampir selalu tampil di pentas Eropa, menjadikan absennya mereka kali ini sebagai peristiwa langka.

Larangan tampil di Eropa bagi klub-klub Inggris usai tragedi Heysel pada 1985 membuat Setan Merah sempat terhalang mengikuti kompetisi kontinental selama beberapa musim.

Namun, jika menghitung hanya dari kegagalan lolos karena performa olahraga, momen ini baru ketiga kalinya mereka absen sejak 1980.

Terakhir kali MU gagal tampil di kompetisi Eropa secara murni karena hasil liga adalah pada musim 2014/15, ketika finis di posisi ketujuh di bawah asuhan David Moyes, setelah pensiunnya Ferguson.

Sebelumnya, mereka juga tak tampil di Eropa pada musim 1981/82 setelah menuntaskan liga di peringkat kedelapan.

Kini, sejarah itu terulang. MU dipastikan tidak akan bermain di kompetisi Eropa untuk musim 2025/26.

3 dari 4 halaman

Musim-Musim tanpa Kompetisi Eropa Bagi MU (Sejak 1980):

Musim - Posisi Liga Sebelumnya - Kompetisi Eropa Sebelumnya

2025/26 - 16 (1 laga tersisa) - Liga Europa (runner-up)

2014/15 - 7 -  Liga Champions (perempat final)

1989/90* - 11 —

1988/89* - 2 —

1987/88* - 11 —

1986/87* - 4 —

1985/86* - 4 - Piala UEFA (perempat final)

1981/82 - 8 - Piala UEFA (babak pertama)

*Catatan: Klub-klub Inggris dilarang tampil di Eropa akibat sanksi UEFA pasca tragedi Heysel.

4 dari 4 halaman

Berapa Besar Kerugian Finansial Akibat Absen dari Kompetisi Eropa?

Meski sulit dihitung secara pasti, dampak finansial dari kegagalan lolos ke kompetisi Eropa dapat diukur dari berbagai sumber pemasukan yang akan hilang.

Dari sisi Premier League, peringkat akhir klasemen menentukan besaran "merit payment" yang diterima klub.

Sebagai gambaran, Manchester City memperoleh 33,8 juta paun (sekitar Rp740,3 miliar) karena menjadi juara liga musim lalu. Brentford yang finis di posisi ke-16—posisi MU saat ini—hanya mendapat 15,2 juta paun (Rp333 miliar).

Satu-satunya peluang MU untuk tampil di Liga Champions musim depan adalah lewat jalur juara Liga Europa. Kini, kesempatan itu hilang, sementara Tottenham sebagai juara otomatis lolos ke Liga Champions dan akan mengantongi minimal 15,7 juta paun (Rp344,1 miliar), meski kalah di seluruh laga fase liga baru.

Fase liga Liga Champions memberikan hadiah 1,8 juta paun (Rp39,4 miliar) untuk setiap kemenangan dan 590 ribu paun (Rp12,9 miliar) untuk hasil imbang.

Delapan tim teratas yang lolos langsung ke fase gugur mendapat tambahan 1,7 juta paun (37,2 miliar). Sebagai contoh, Liverpool meraih 8,4 juta paun setelah menempati posisi pertama dalam fase liga musim lalu.

Setiap babak juga menghadirkan insentif tambahan. Pemenang final Liga Champions tahun ini antara Inter Milan dan Paris Saint-Germain di Munich akan membawa pulang 21,5 juta paun (Rp471,1 miliar).

Sementara itu, perjalanan Arsenal hingga semifinal musim ini diperkirakan menghasilkan sekitar 70 juta paun (Rp1,5 triliun), belum termasuk pendapatan dari penjualan tiket dan sponsor.

 

Sumber: The Sporting News

Video Populer

Foto Populer

OSZAR »