Sukses


Mikel Arteta: Pedih Beri Guard of Honour untuk Liverpool Jadi Motivasi Arsenal Musim Depan

Mikel Arteta jadikan Guard of Honour untuk Liverpool sebagai bahan bakar ambisi Arsenal musim depan.

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, berharap momen menyakitkan saat para pemain Arsenal harus memberi penghormatan kepada Liverpool di Anfield dapat menjadi pemicu semangat timnya untuk merebut gelar Premier League musim depan.

Dalam laga akhir pekan ini, Minggu (11-5-2025), skuad Arsenal akan berdiri dan bertepuk tangan memberi guard of honour bagi Liverpool, yang telah memastikan diri sebagai juara liga.

Momen ini datang hanya berselang empat hari setelah Arsenal tersingkir dari semifinal Liga Champions oleh Paris Saint-Germain—hasil yang memastikan puasa gelar mereka kini memasuki tahun keenam.

"Selalu ada sesuatu yang bisa mendorong dan memotivasi Anda, dan rasa sakit mungkin salah satu yang terbaik untuk itu—terutama ketika Anda tidak ingin melakukannya, tetapi tahu bahwa itu hal yang benar. Gunakan itu sebagai motivasi untuk musim depan," kata Arteta, menanggapi tradisi penghormatan tersebut.

Namun, ia juga menegaskan bahwa Liverpool layak mendapatkan penghargaan tersebut.

"Mereka pantas mendapat guard of honour itu karena mereka adalah tim terbaik musim ini. Mereka benar-benar pantas menerimanya. Ketika seseorang lebih baik, Anda harus mengakui dan menghargainya, lalu mencoba mencapai level itu," lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Baru Satu Trofi

Arsenal saat ini tertinggal 15 poin dari Liverpool, dan musim ini mereka bahkan akan mengakhiri liga dengan total poin yang lebih rendah dibandingkan dua musim sebelumnya, saat mereka finis sebagai runner-up di belakang Manchester City.

The Gunners masih memiliki peluang untuk kembali finis di posisi kedua, unggul tiga poin atas Manchester City yang berada di posisi ketiga dengan tiga pertandingan tersisa.

Meski begitu, kegagalan dalam perburuan gelar liga serta kegagalan di semifinal Liga Champions dan Carabao Cup membuat Arteta mulai mendapat sorotan tajam.

Dalam lima setengah tahun masa kepemimpinannya, manajer asal Spanyol itu memang telah mengubah wajah Arsenal, tetapi sejauh ini hanya memiliki satu trofi—Piala FA 2020—untuk ditunjukkan.

3 dari 3 halaman

Kekecewaan dan Kritik Bagian dari Proses

Kendati disorot, Arteta menegaskan tekadnya belum surut.

“Masih banyak hal yang ingin saya capai, dan itulah yang mendorong saya setiap hari. Orang-orang di sekitar saya—staf dan para pemain—mereka yang menjadi bahan bakar saya," ujarnya.

"Kalau ada orang yang menaikkan standar dan ekspektasi sampai setinggi ini, itu saya sendiri. Saya yang terus-menerus menuntut lebih, dan lebih lagi, dan lebih lagi. Bagi saya, itu satu-satunya cara: semua orang harus punya standar dan tuntutan yang sangat tinggi," tegasnya.

Arteta juga mengakui kekecewaan dan kritik sebagai bagian dari proses.

"Kami sudah sangat dekat untuk mencapainya. Saya memahami rasa kecewa dan kritik itu, semua memang bagian dari perjalanan ini," katanya.

"Pada akhirnya hanya ada satu pemenang, dan sisanya tidak akan menang. Jadi, mereka harus berbenah dan menjadi lebih baik. Itulah siklus dalam sepak bola," kata Arteta lagi.

 

Sumber: RTE

Video Populer

Foto Populer

OSZAR »