Bola.com, Jakarta - Dua klub raksasa Brasil, Botafogo dan Palmeiras, kembali dipertemukan dalam laga panas yang akan berlangsung di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub, Sabtu malam WIB (29-6-2025), di Lincoln Financial Field, Philadelphia.
Pertemuan ini bukan sekadar duel antarwakil Brasil, melainkan kelanjutan dari rivalitas yang belakangan menjadi satu di antara yang paling eksplosif di sepak bola Negeri Samba.
Baca Juga
Advertisement
Rivalitas ini bukan warisan sejarah panjang seperti Flamengo vs Fluminense di Rio atau Atletico Mineiro vs Cruzeiro di Minas Gerais.
Perseteruan Palmeiras (Sao Paulo) dan Botafogo (Rio de Janeiro) justru muncul baru-baru ini, tepatnya pada 2023, tetapi dengan eskalasi yang sangat cepat dan dramatis, di dalam maupun luar lapangan.
Segalanya bermula ketika Palmeiras, dengan bintang muda Endrick, secara heroik membalikkan keadaan dan menang 4-3 setelah tertinggal tiga gol dari Botafogo.
Kekalahan pahit itu menjadi titik balik bagi Botafogo, yang kemudian kehilangan momentum dan gagal meraih gelar juara liga. Sebaliknya, Palmeiras melaju dan memastikan trofi juara di akhir musim.
Laga panas tersaji di Piala Dunia Antarklub 2025 saat Inter Milan menghadapi River Plate. Pertandingan penuh drama ini diwarnai dengan dua kartu merah yang mewarnai jalannya laga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rivalitas Memanas
Situasi kian memanas ketika pernyataan kontroversial keluar dari para petinggi klub.
Presiden Palmeiras, Leila Pereira, secara terbuka menyebut pemilik Botafogo asal Amerika Serikat, John Textor, sebagai "idiot" dan menyarankan agar ia "dilarang dari sepak bola Brasil" setelah Textor menuding adanya keberpihakan wasit kepada Palmeiras.
Sejak saat itu, tensi terus meningkat. Botafogo membalas di Copa Libertadores 2024 dengan menyingkirkan Palmeiras di babak 16 besar dalam perjalanan menuju gelar juara benua.
Mereka kemudian menundukkan Palmeiras lagi di kandangnya sendiri dalam lanjutan Liga Brasil, sekaligus menyapu musim dengan gelar domestik dan internasional.
Catatan menunjukkan bahwa sejak kekalahan dramatis di 2023, Botafogo belum pernah kalah dalam lima pertemuan terakhir melawan Palmeiras, sebuah dominasi yang menambah bahan bakar pada bara rivalitas ini.
Advertisement
Rivalitas Jadi Hal Positif
Jelang laga di Philadelphia, atmosfer kembali memanas. Bek Botafogo, Alex Telles, menyebut bahwa rivalitas ini justru menjadi hal positif bagi sepak bola Brasil.
"Pertandingan-pertandingan terakhir antara Botafogo dan Palmeiras selalu intens dan berkualitas tinggi," ujar Telles dalam sesi jumpa pers, Jumat waktu setempat.
"Ini rivalitas yang sehat untuk sepak bola Brasil. Senang rasanya bisa melihat dua tim Brasil berhadapan di Piala Dunia Antarklub, dan lebih menggembirakan lagi karena semua wakil Brasil lolos ke babak 16 besar," lanjutnya.
Bentrok Sabtu ini diyakini akan menjadi babak baru dalam narasi besar yang masih terus berkembang.
Di mata banyak pengamat dan penggemar, duel Botafogo vs Palmeiras telah berkembang dari sekadar pertandingan biasa menjadi simbol emosional, atau seperti yang disebut media Brasil, sebuah "katarsis kolektif" bagi kedua kubu.
Â
Sumber: Reuters via The Star