Bola.com, Jakarta - Claudio Ramos berteriak kencang. Tangan kirinya sibuk mengarahkan orang-orang yang ada di depannya untuk membentuk formasi pertahanan; ada yang jadi tembok hidup, ada pula yang menjaga ketat alias 'man to man marking'
Mata Claudio Ramos juga tak berhenti melirik ke arah si calon penendang bebas; Lionel Messi. Maklum, titik awal si kulit bulat itu hany berjarak 18,2 meter dari gawang yang dijaganya. Melihat dua faktor kombinasi itu, sang eksekutor dan jarak, kiper FC Porto ini layak waspada.
Baca Juga
Bocoran Formasi Anyar Liverpool Musim Depan, Arne Slot Siapkan Kejutan yang Membuat Lawan Ciut Nyali
Seru, Menarik dan Mengejutkan Saling Balas Pengakuan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo tentang Hubungan Mereka: Musuhan Enggak Ya ?
Pesan Panas Leverkusen: Silakan Ambil Florian Wirtz, tapi Serahkan Quansah !
Advertisement
Bersamaan dengan langkah mundur Lionel Messi, sekitar 4 meter, Ramos meminta ada lima pemain yang menjadi pagar hidup, plus satu dengan pose terbaring. Tujuan Ramos jelas, mengantisipasi tendangan melengkung atas atau sepakan menyusur, yang dua-duanya bisa saja menjadi opsi Lionel Messi.
Saat-saat menegangkan itu akhirnya tiba. Lionel Messi sudah melirikkan matanya ke satu sisi. Sinyalnya sangat jelas, yakni mengincar pojok kiri atas gawang FC Porto, yang dijaga Claudio Ramos.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lirikan Maut yang Tak Terlihat
Sepertinya, lirikan Lionel Messi tak dilihat Ramos, mungkin karena terlalu sibuk dan 'ketakutan'. Bagaimana tidak, Lionel Messi terkenal memiliki sepakan kaki kiri dahsyat, yang bisa menggelegar sampai ruang angkas.
Sebuah kiasan yang mungkin hiperbolis, tapi nyata adanya. Setidaknya, sebelum mengeksekusi tendangan bebas kontra Porto, Messi sanggup mencetak 67 gol dari 'free kick' tersebut.
Kali ini, Ramos benar-benar tak berdaya. Meski sudah mengeluarkan segenap pengalamannya ketika berhadapan dengan deretan penembak jitu, Messi masih terlalu tinggi. Beberapa menit sebelumnya, tendangan melengkung Sang Messiah memang masih melebar. Tapi tidak untuk kali ini.
Yup, langkah yakin Messi menapak rumput Mercedes-Benz Stadium, di kota Atlanta, Georgia, Jumat (20/6/2025) menjadi penanda pasrahnya seorang kiper. Sekali ayun, bola meluncur deras. Tak terlalu melengkung, tapi tepat ke arah pojok kiri atas gawang Ramos.
Kiper bernama lengkap Cláudio Pires Morais Ramos hanya bisa berusaha menjangkau. Tapi apa daya, tangan tak sampai. Jala gawangnya bergetar, menandakan kiriman Lionel Messi masuk telak menghunjam apa yang seharusnya dijaga.
Advertisement
Sah Ciptakan Rekor Pribadi
Momen tersebut membuat Lionel Messi sah mengumpulkan 68 gol yang berasal dari sepakan bebas. Tak heran jika untuk hari ini, sensasi ala Messi seolah melupakan sejenak keberadaan sang kompetitor, Cristiano Ronaldo.
Nama Lionel Messi kembali melambung seiring gol yang terjadi pada menit ke-54 tersebut. Sebelumnya, FC Porto membuka skor setelah Samu Aghehawa mengeksekusi sempurna penalti di awal laga (8'). Dua menit usai rehat babak pertama, Inter Miami menyamakan kedudukan via tendangan Telasco Segovia.
Setelah pertandingan, Lionel Messi seolah mengirim pesan untuk kembali mengingatkan dunia sepak bola, jika ia masih mampu menciptakan momen-momen magis dalam di balbalan.
Tendangan bebas pemain berusia 37 tahun itu benar-benar klasik, khas dirinya, dan tak ada yang bisa dilakukan kiper Claudio Ramos untuk menyelamatkannya. Tentu saja sosok yang pernah mencetak 73 gol dalam 60 penampilan di semua kompetisi pada musim 2011/2012 bersama Barcelona, menjadi hal luar biasa.
Koleksi 68 gol via tendangan bebas milik Messi, hanya kalah dari legenda Lyon, Juninho Pernambucano (77 gol) dan Pele (70 gol). "Seperti ada sentuhan Tuhan di sana? Luar biasa. Pemain yang memang hebat," kata mantan bek Portugal, Jose Fonte.Â
Ragam Ungkapan yang Sontak Membuat Publik Kaget
Sontak, ungkapan bernada menghiasi dunia maya dari para legenda sepak bola. "Jika kamu mendapat kesempatan melihat dia bermain langsung, pergilah dan lihat. Inilah yang dia lakukanItu hampir seperti penalti baginya, sangat presisi. Dia adalah seorang jenius. Kamu bisa menyebutnya maestro, pesulap, semua kata-kata seakan habis," ujar mantan kiper Newcastle, Shay Given.
Bagi Inter Miami, kemenangan ini membuka peluang besar lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub. Hasil tersebut menjadi kemenangan perdana Inter Miami di ajang nan spesial. Hasil imbang pada laga terakhir Grup A melawan Palmeiras, tim asal Brasil yang kini memuncaki klasemen, cukup untuk meloloskan kedua tim.
Advertisement
Masih Punya Kaki Ajaib
Hampir dua tahun sejak meninggalkan Eropa dan Paris Saint-Germain untuk bermain di MLS, Messi masih mempertahankan statusnya sebagai satu di antara pemain terbaik dunia. Aksinya ke gawang Porto menjadi gol ke-50 dalam 61 pertandingan bersama Inter Miami, menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub yang berdiri pada 2018 itu.
Pengoleksi delapan trofi Ballon d'Or ini, juga bukan orang asing di Piala Dunia Antarklub, karena sudah mencetak enam gol dalam tujuh penampilan. Saat bersama Barcelona, ia mencetak lima gol, termasuk tiga di laga final, dan memenangkan turnamen ini pada 2009, 2011, dan 2015.
Messi telah mencetak total 754 gol di level klub dan belum menunjukkan tanda-tanda melambat. "Dia adalah pemain terbaik di dunia," ujar rekan setimnya di Inter Miami, Fafa Picault.
Messi berada di posisi kedua dalam daftar pencetak gol sepanjang masa di Piala Dunia Antarklub. Ia sejajar dengan Gareth Bale dan Karim Benzema, yang masing-masing mengoleksi enam gol. Di level ini, masih ada sang pemuncak klasemen, yakni Cristiano Ronaldo (tujuh gol).
Bisa Membagi dan Mengontrol
"Kamu bisa punya akurasi umpan tinggi, tapi tak berdampak pada permainan Lionel Messi melakukan keduanya, ia berpengaruh dan mengontrol permainan. Ia juga mengatur rekan-rekannya, dan nyaris tak pernah kehilangan bola," kata mantan gelandang Skotlandia, Don Hutchison.
Tak heran jika Don menyebut, Messi masih punya kaki ajaib. Padahal, usianya sudah tak muda lagi, 37 tahun. Messi juga mencatat sentuhan terbanyak ketiga dalam pertandingan melawan Porto (70 sentuhan), hanya kalah dari Sergio Busquets (85) dan Fabio Vieira dari Porto (99).
Lionel Messi bisa saja merayakan ulang tahunnya yang ke-38 pada hari Selasa (24/6/2025) mendatang, ketika bersua Palmeiras. Berbekal kombinasi para pemain berpengalaman seperti Messi, Luis Suárez, Busquets, dan Jordi Alba, serta sejumlah pemain muda dari benua Amerika, Inter Miami memasang target tinggi.
"Hari ini kami tunjukkan kepada dunia, kami bisa bersaing melawan tim mana pun. Ini luar biasa bagi masyarakat AS melihat tim kami tampil di turnamen sebesar ini," kata pelatih Inter Miami, Javier Mascherano.
Sebelum edisi Piala Dunia Antarklub yang telah diperbarui ini, hanya satu tim MLS yang pernah tampil di ajang ini, yakni Seattle Sounders. Tim tersebut mencapai babak kedua pada 2022.
Lalu, apalagi yang akan Lionel Messi perlihatkan untuk menciptakan kejutan demi kejutan?
Sumber: DAZN
Advertisement