Bola.com, Jakarta - Sementara Paris sedang bersiap menyambut satu di antara malam terbesar dalam sejarah klub mereka—final Liga Champions melawan Inter Milan pada 1 Juni dini hari WIB—sebuah fenomena tak biasa justru terjadi di selatan Prancis.
Marseille, kota yang berjarak sekitar 660 kilometer dari ibu kota dan sejak lama dikenal sebagai wilayah yang memusuhi PSG, mengalami lonjakan permintaan tak terduga terhadap merchandise Inter Milan.
Baca Juga
Advertisement
Penjualan jersey klub asal Italia itu meningkat drastis, bahkan bisa disebut "gila-gilaan".
"Sepanjang tahun, tidak ada yang mencari jersey Inter. Sekarang rasanya seperti seluruh kota berubah jadi Interista. Ini benar-benar gila!" kata seorang staf toko Foot.fr cabang Plan de Campagne kepada BFM Marseille.
Persib Bandung sukses meraih gelar juara, dan Robby Darwis, legenda tim, berbagi harapannya untuk musim depan! Dalam video ini, Robby mengungkapkan ambisinya untuk membantu tim meraih hat-trick juara di musim yang akan datang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semua untuk Inter
Antusiasme itu bukan tanpa alasan. Pendukung Marseille bersatu dalam satu semangat: mempertahankan status unik klub mereka sebagai satu-satunya tim asal Prancis yang pernah menjuarai Liga Champions—gelar yang mereka raih pada 1993.
Ketika itu, Marseille mengalahkan wakil Italia lainnya, AC Milan, dengan skor 1-0 lewat gol Basile Boli di Olympiastadion, Munich.
Kini, dengan PSG hanya tinggal selangkah lagi menyamai prestasi tersebut di final yang juga akan digelar di Munich, para suporter OM memilih "berjuang" lewat cara lain: belanja.
Satu di antara warga lokal bahkan merangkum perasaannya dengan singkat, tetapi jelas: "Tous pour l'Inter". Semua untuk Inter.
Advertisement
Ketegangan Meningkat, Polisi Marseille Siaga Penuh
Dengan PSG memburu rekor—meraih treble pertama dalam sejarah klub setelah menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France—ketegangan meningkat di Marseille.
Polisi setempat memperketat pengamanan menjelang pertandingan, mengantisipasi kemungkinan kerusuhan jika PSG benar-benar mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya.
"Kemenangan PSG bisa membuat beberapa orang hilang kendali. Jika ditambah dengan aksi kriminal oportunistik, itu kombinasi yang sangat berisiko," ujar seorang sumber dari kepolisian Marseille kepada RMC Sport.
Kekhawatiran ini bukan hanya soal selebrasi berlebihan atau kekecewaan pendukung. Rivalitas Marseille dan PSG sudah tertanam dalam budaya sepak bola Prancis, dan apa pun hasil final nanti, atmosfer tetap berpotensi panas.
Bahkan jika Inter yang menang, pihak kepolisian tetap bersiap menghadapi potensi perayaan besar-besaran di Marseille.
Â
Sumber: The Sporting News