Bola.com, Jakarta - Musim 2024/2025 seharusnya menjadi dongeng indah bagi Venezia FC. Euforia promosi ke Serie A, liga kasta tertinggi Italia, membumbung tinggi di kota kanal yang ikonik tersebut.
Sejak awal musim, aroma persaingan Serie A memang terasa jauh lebih kejam dibandingkan Serie B. Kualitas lawan yang di atas rata-rata, kedalaman skuad dan taktik yang lebih matang menjadi tantangan berat bagi Venezia.
Baca Juga
Advertisement
Sejak awal musim, I Leoni Alati kesulitan memetik kemenangan. Dalam empat laga awal gagal meraih kemenangan, dengan perincian sekali imbang dan menelan tiga kekalahan.
Permasalahan lini depan yang kurang tajam, ditambah sektor pertahanan yang kerap rapuh di momen-momen krusial, membuat poin-poin penting kerap luput diraih Venezia.
Pergantian formasi, rotasi pemain, bahkan perubahan strategi di tengah musim tak cukup untuk menyelamatkan mereka dari jurang degradasi.
Kehilangan poin-poin krusial di kandang sendiri, yang seharusnya menjadi benteng pertahanan, menjadi satu di antara faktor utama terjunnya Venezia kembali ke kasta kedua.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hanya Raih 5 Kemenangan
Dari 19 pertandingan di markas sendiri, I Leoni Alati hanya mampu meraih lima kemenangan, lima hasil imbang, dan menelan sembilan kekalahan.
Alhasil, Venezia finis di peringkat ke-19 klasemen akhir Serie A dengan nilai 29, tertinggal lima poin dari Lecce di urutan ke-17 atau batas akhir selamat dari zona merah.
Para pemain Venezia telah berjuang, dukungan ultras tetap luar biasa, namun kualitas dan pengalaman di Serie A memang menjadi pembeda.
Kisah Venezia musim ini mungkin tidak akan menjadi dongeng indah seperti yang diharapkan, melainkan pengingat betapa kejamnya persaingan di level teratas sepak bola Italia.
Â
Advertisement
Jay Idzes: Bintang yang Tetap Bersinar di Tengah Badai
Di balik kegagalan Venezia mempertahankan status tim peserta Serie A musim depan, ada satu nama yang performanya justru terus menanjak dan mencuri perhatian, yakni Jay Idzes.
Bek tangguh berdarah Indonesia-Belanda tersebut tampil reguler sepanjang musim, menjadi satu di antara pilar pertahanan Venezia.
Berstatus sebagai kapten sejak paruh musim 2024/2025, bang Jay tampil dalam 36 pertandingan diseluruh ajang dan mencetak dua gol.
Memiliki determinasi tinggi, kemampuan membaca permainan, dan fisik yang prima membuat Jay Idzes merupakan satu di antara pemain favorit para pendukung. Nama pemain berusia 24 tahun tersebut kerap dielu-elukan pendukung I Leoni Alati.
"Ini sangat menyakitkan," buka Jay Idzes, melalui Instagram, Senin (26/5/2025).
"Musim ini tidak berjalan sesuai keinginan kami, sesederhana itu. Setelah promosi tahun lalu, tujuan kami jelas, bertahan di Serie A. Kami telah mengecewakan Anda (fans)," tutur Jay Idzes.
"Sepanjang tahun Anda selalu bersama kami, Anda selalu mendukung kami dan berdiri di samping kami di masa-masa sulit," sambung eks pemain Go Ahead Eagles itu.
Namun, dengan degradasi Venezia ke Serie B, muncul pertanyaan besar: Bagaimana kelanjutan karier Jay Idzes?
Apakah pemain berpostur tinggi ini akan tetap setia bersama I Leoni Alati di Serie B, atau justru mencari tantangan baru di klub yang lebih besar dan tetap bermain di kasta teratas?
Â
Bertahan di Venezia atau Mengorbit ke Puncak?
Masa depan Jay Idzes kini menjadi spekulasi hangat. Dengan kualitas yang telah ditunjukkan, rasanya sayang jika harus kembali bermain di Serie B. Klub-klub top Italia, bahkan Eropa, tentu akan melirik potensi besar yang dimilikinya.
Napoli yang berstatus juara Serie A musim ini disebut kepincut mendapatkan jasa sang bek. Begitu pula Juventus, yang selalu mencari talenta muda berkualitas untuk membangun kembali tim.
Jangan lupakan juga Inter Milan, runner-up Serie A musim ini yang selalu butuh pemain yang bisa bersaing di level tertinggi dan memiliki mental juara.
Melihat usianya yang masih relatif muda dan potensi perkembangannya, kepindahan ke klub yang berlaga di kompetisi Eropa seperti Liga Champions akan menjadi langkah karier yang sangat ideal bagi Jay Idzes.
Ini akan memberinya kesempatan untuk menguji kemampuan melawan pemain-pemain terbaik dunia, meningkatkan level permainannya, dan tentu saja, mengamankan tempat permanen di Timnas Indonesia.
Hanya waktu yang akan menjawab ke mana takdir akan membawa Jay Idzes. Yang pasti, Venezia mungkin terdegradasi, tetapi bintang Jay Idzes justru semakin bersinar.
Advertisement