Sukses


Tak Tergoda Fulus dari Klub Arab Saudi dan Jaminan Trofi di Bayern Munchen, Rafael Leao Pilih Setia di AC Milan

Rafael Leao kembali menegaskan kesetiaannya kepada AC Milan di tengah rumor hengkang pada musim panas tahun ini.

Bola.com, Milan - Rafael Leao kembali menegaskan kesetiaannya kepada AC Milan di tengah rumor hengkang pada musim panas tahun ini. Leao menegaskan bermain untuk Milan jauh lebih berharga daripada sekadar mengejar trofi atau uang.

Sejak berserama I Rossoneri pada Agustus 2019, winger Timnas Portugal tersebut menjadi satu di antara pilar penting di lini depan. Selama enam musim membela AC Milan, Rafael Leao berhasil mencetak 70 gol dan 62 assist dari 260 pertandingan diseluruh ajang.

Penampilan impresif Leao membuatnya menjadi incaran klub-klub Timur Tengah dan juga Eropa. Klub kaya raya Saudi Pro League, Al Hilal, disebut berminat menggaet Rafael Leao dan menawarkan gaji selangit.

Sementara itu, Bayern Munchen membutuhkan pemain untuk menempati pos winger setelah melepas Leroy Sane ke Galatasaray. Bergabung ke Die Bayern, Leao mendapatkan jaminan mengangkat trofi setiap musim, situasi yang sulit terjadi di AC Milan.

Namun, pemain berusia 26 tahun tersebut memilih jalan berbeda. Dia memutuskan tetap setia di AC Milan, bukan karena uang atau kejayaan, melainkan karena hati.

"Bermain untuk Milan adalah mimpi. Saya sudah mengikuti klub ini bahkan sebelum bergabung. Ini adalah salah satu klub terbesar di dunia," ujar Leao dalam wawancaranya bersama L’Officiel.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dibesarkan oleh Nilai Keluarga

Dalam wawancara tersebut, Leao juga menyinggung tentang peran penting keluarga dalam perjalanan kariernya. Mantan pemain Lille itu menegaskan kedua orang tuanya telah menjadi pilar utama dalam masa-masa sulit yang dia hadapi.

"Keluarga saya sangat fundamental. Mereka selalu mendampingi saya di masa tersulit, dan saya tak akan pernah berhenti berterima kasih. Ayah dan ibu saya mengajarkan untuk meraih hal besar, kita harus berkorban besar," ucapnya.

Saat ditanya apakah bakat atau tekad yang lebih membantunya sejauh ini, Leao menjawab jujur, "Awalnya tentu bakat. Tetapi akan datang waktu di mana bakat saja tidak cukup. Butuh kerja keras luar biasa untuk bisa sampai ke level tertentu," sambung Leao.

 

3 dari 4 halaman

Dua Panutan yang Menjadi Inspirasi

Ketika ditanya tentang pemain terhebat yang pernah bermain bersamanya, Leao tak ragu menyebut dua nama legendaris: "Ibrahimović dan Cristiano Ronaldo." Sebuah bukti kualitas dan pengalaman yang telah dia timba.

Rafael Leao menambahkan saat ini, pada usia 26 tahun berada di puncak kariernya. Menyadari banyak anak muda yang menaruh harapan padanya, dia merasa menjadi panutan jauh lebih berarti ketimbang sekadar menyebut dirinya sebagai juara

"Saya tahu banyak anak melihat saya sebagai contoh. Bagi saya, itu lebih baik daripada sekadar menyebut diri saya seorang juara," jelasnya.

Sumber: Sempre Milan

4 dari 4 halaman

Simak Persaingan Musim Lalu:

Video Populer

Foto Populer

OSZAR »